mantep gan.. rumah botol karya anak bangsa
tampak luar bangunan
interior
yg ini efek botol ketika terkena sinar matahari.. (MANTAP)!
info:
IDE kreatif Ridwan Kamil (38), Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF), membangun "Rumah Botol" sebagai huniannya, tidak cukup mendapat acungan jempol saja. Selasa (12/5), rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia). Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu, berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina.
"Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu," tutur pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.
Emil, begitu sapaan akrabnya, menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga berjasa dalam penghematan energi. Dindingnya yang terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari.
Ide kreatifnya ternyata mendapat sambutan luar biasa. Sebelum mendapatkan penghargaan ini, rumah botolnya sudah mendapat perhatian dari media internasional. Media dari Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat, telah memublikasikan karya arsitek urban lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Apa yang dilakukan Emil, bisa menjadi salah satu alternatif penyelesaian soal sampah di Kota Bandung, yang belum sepenuhnya terselesaikan. Ide kreatif bisa menyulap barang tak berguna
tampak luar bangunan
interior
yg ini efek botol ketika terkena sinar matahari.. (MANTAP)!
info:
IDE kreatif Ridwan Kamil (38), Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF), membangun "Rumah Botol" sebagai huniannya, tidak cukup mendapat acungan jempol saja. Selasa (12/5), rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia). Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu, berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina.
"Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu," tutur pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.
Emil, begitu sapaan akrabnya, menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga berjasa dalam penghematan energi. Dindingnya yang terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari.
Ide kreatifnya ternyata mendapat sambutan luar biasa. Sebelum mendapatkan penghargaan ini, rumah botolnya sudah mendapat perhatian dari media internasional. Media dari Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat, telah memublikasikan karya arsitek urban lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Apa yang dilakukan Emil, bisa menjadi salah satu alternatif penyelesaian soal sampah di Kota Bandung, yang belum sepenuhnya terselesaikan. Ide kreatif bisa menyulap barang tak berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar